Berikut Adalah Web Mengenai Informasi Kegiatan Dan Hasil Kerja OSIS SMK Negeri Jatipuro

Tuesday 27 January 2015

kegiatan osis skanja 2014\2015







kegiatan kegiatan osis smkk negeri jatipuro seperti kelas metting  penyerahan hadiah latian paskibraka dan lain lain.

Saturday 24 January 2015

jadwal piket parkir pengurus osis skanja 2014\2015

par.atas ;1 rhezal                                bawah:-1dyah astuty

            - 2deni purnomo                              - 2maryanti

             -3deby sintiaji                                 -3 rendri

                                                                    - 4brigita

selasa:

par.atas: -1sartika                             bawah:   -1esy fatimah

              - 2sri mukti                                           -2bintang n

               -3ani.o                                                 -3 arif f.c.k

rabu

par.atas:-1lukman                                  bawah:-1aldi b

               -2fitri                                                   -2 intan

              -3sri mulyani                                       -3 wisnu

kamis

parkir atas:-1 gozali a.z                         bawah: -1nur muhammad

                    - 2winy                                             -2yeni sukawaty

                     - 3sri lestari                                   - 3 kastuty

jumat 

parkir atas :-1dimas elfin                   bawah:-1karunia

                    - 2dimas mukty                            -2sriyono

                     -3nurul nur ainun                       -3 evi faradila

sabtu

parkir atas: -1heri wicaksono             bawah:-1 ricky andre

                      -2nur siswanto                          - 2 mei wulandary

                     - 3juliya                                      -3fajar triyadi

                                                                        -4 egi setiawan

Tuesday 20 January 2015

Sunday 11 January 2015

PRAMUKA BANTARA SMK NEGERI JATIPURO

Pramuka Penegak Bantara Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa TingkatanPenegakBantara.jpg Penegak Bantara adalah tingkatan Syarat-syarat Kecakapan Umum pertama dalam satuan Pramuka Penegak sebelum Penegak Laksana. Golongan Pramuka Penegak yang belum menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara belum dianggap sebagai Pramuka Penegak dan disebut sebagai “Tamu Ambalan”, atau “Tamu Penegak” Syarat-syarat yang harus dipenuhi Untuk mencapai tingkat Penegak Bantara, calon Penegak harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: Berani menyampaikan kritik dan saran dengan sopan dan santun kepada sesama teman. Dapat mengikuti jalannya diskusi dengan baik. Dapat saling menghormatidan toleransi dalam bakti antar umat beragama. Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 2 kali setiap bulan. Setia membayar iuran kepada gugus depan, dengan uang yang diperoleh dari usaha sendiri. Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pergaulan sehari-hari. Telah membantu mengelola kegiatan di Ambalan. Telah ikut aktif kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali. Dapat menampilkan kesenian daerah di depan umum minimal satu kali. Mengenal, mengerti dan memahami isi AD & ART Gerakan Pramuka. Dapat menjelaskan sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia. Dapat menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda alam lainnya dalam pengembaraan. Dapat menjelaskan bentuk pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dapat menjelaskan tentang organisasi ASEAN dan PBB. Dapat menjelaskan tentang kewirausahaan. Dapat mendaur ulang barang bekas menjadi barang yang bermanfaat. Dapat menerapkan pengetahuannya tentang tali temali dan pionering dalam kehidupan sehari-hari. Selalu berolahraga, mampu melakukan olahraga renang gaya bebas dan menguasai 1 (satu) cabang olahraga tim. Dapat menjelaskan perkembangan fisik laki-laki dan perempuan. Dapat memimpin baris berbaris dan menjelaskan peraturannya kepada anggota sangganya. Dapat menyebutkan beberapa penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat. Ikut serta dalam perkemahan selama 3 hari berturut – turut. Keagamaan (seuai dengan agama masing-masing) Untuk Penegak yang beragama Islam: Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam. Mampu menjelaskan makna Sholat berjamaah dan dapat mendirikan Sholat sunah secara individu. Mampu menjelaskan makna berpuasa serta macam-macam Puasa. Tahu tata cara merawat atau mengurus jenazah (Tajhizul Jenazah). Dapat membaca doa Ijab Qobul Zakat. Dapat menghafal minimal sebuah hadist dan menjelaskan hadist tersebut. Untuk Penegak yang beragama Katolik: Tahu dan paham makna dan arti Gereja Katolik. Dapat memimpin doa dan membangun serta membuat gerakan cinta kasih pada keberagaman agama di luar Gereja Katolik. Untuk Penegak yang beragama Protestan: Mendalami Hukum Kasih dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk Penegak yang beragama Hindu: Dapat menjelaskan sejarah perkembangan agama Hindu di Indonesia. Dapat menjelaskan makna dan hakikat dari tujuan melaksanakan persembahyangan sehari-hari dan hari besar keagamaan Hindu. Dapat menjelaskan maksud dan tujuan kelahiran menjadi manusia menurut agama Hindu. Dapat menjelaskan makna dan hakekat ajaran Tri Hita Karana dengan pelestarian alam lingkungan. Dapat mempraktikkan bentuk gerakan Asanas dari Hatta Yoga. Dapat melafalkan dan mengkidungkan salah satu bentuk [[Dharma Gita]]. Dapat mendeskripsikan struktur , fungsi dan sejarah pura dalam cakupan Sad Kahyangan. Untuk Penegak yang beragama Budha: Saddha -Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah satu agama. Merumuskan dasar-dasar keyakinan dan cara mengembangkannya. Menjelaskan sejarah Buddha Gotama. Menjelaskan Tiratana sebagai pelindung. Menjelaskan kisah-kisah sejarah penulisan kitab suci tripitaka. Lihat pula Gerakan Pramuka Indonesia Pramuka Penegak Syarat-syarat Kecakapan Umum Tanda Kecakapan Umum Tanda satuan dan Kecakapan

KEGIATAN SMK N JATIPURO




SALAH SATU KEGIATAN KEGIATAN SMK NEGERI JATIPURO

MATERI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER SMK NEGERI 1 JATIPURO

Palang Merah Remaja


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Logo Palang Merah Indonesia
Palang Merah Remaja (disingkat PMR) adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI, yang selanjutnya disebut PMR.Terdapat di PMI kota atau kabupaten di seluruh Indonesia, dengan anggota lebih dari 5 juta orang, anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
Kebijakan PMI dan federasi tentang pembinaan Remaja bahwa:
  1. Remaja merupakan prioritas pembinaan, baik dalam keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan.
  2. Remaja berperan penting dalam pengembangan kegiatan kepalangmerahan.
  3. Remaja berperan penting dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan proses pengambilan keputusan untuk kegiatan PMI.
  4. Remaja adalah kader relawan.
  5. Remaja calon pemimpin PMI di masa depan.
Palang Merah Remaja atau PMR adalah suatu organisasi binaan dari Palang Merah Indonesia yang berpusat di sekolah-sekolah ataupun kelompok-kelompok masyarakat (sanggar, kelompok belajar, dll.) yang bertujuan membangun dan mengembangkan karakter Kepalangmerahan agar siap menjadi Relawan PMI di masa depan.


Karakteristik PMR

Bersih, Sehat, Kepemimpinan, Peduli, Kreatif, Kerjasama, Bersahabat dan Ceria.

Keanggotaan dan tingkatan PMR

Di Indonesia dikenal ada 3 tingkatan PMR sesuai dengan jenjang pendidikan atau usianya
  1. PMR Mula adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Dasar (10-12 tahun). Warna slayer hijau muda
  2. PMR Madya adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Pertama (12-15 tahun). Warna slayer biru langit
  3. PMR Wira adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Atas (15-17 tahun). Warna slayer kuning cerah

Hak dan kewajiban PMR

Hak
  • Mendapatkan kartu tanda anggota.
  • Mendapatkan pembinaan dan pengembangan dari PMI.
  • Menyampaikan pendapat dalam forum pertemuan PMI melalui kegiatan atau rapat PMI.
  • Mendapatkan pengakuan dan penghargaan berdasarkan prestasi.
Kewajiban
  • Membayar iuran keanggotaan.
  • Melaksanakan Tri Bakti PMR.
  • Menjalankan dan membantu menyebarluaskan prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional.
  • Mematuhi AD/ART PMI menjaga nama baik dan kehormatan PMI.

Peran dan fungsi PMR

Keterlibatan anggota remaja PMI dalam kegiatan Tri Bakti PMR disesuaikan dengan kompetensi dan ketertarikan mereka, serta kebutuhan PMI dan remaja. Dalam merancang dan melaksanakan kegiatan, mereka memerankan fungsi yang berbeda-beda.
  • PMR Mula berfungsi sebagai peer leadership, yaitu dapat menjadi contoh/model ketrampilan hidup sehat bagi teman sebaya.
  • PMR Madya berfungsi sebagai peer support, yaitu memberikan dukungan, bantuan, semangat kepada teman sebaya agar meningkatkan ketrampilan hidup sehat.
  • PMR Wira berfungsi sebagai peer educator, yaitu pendidik sebaya keterampilan hidup sehat.

Pendidikan dan pelatihan PMR

Setiap anggota PMR wajib mendapatkan pelatihan sebelum terlibat dalam kegiatan Tri Bhakti PMR agar siap menjalankan peran dan fungsinya. setiap sesi pelatihan akan menguatkan karakter (kualitas positif) anggota PMR untuk meningkatkan ketrampilan hidup sehat dan menjadi calon relawan, anggota PMR tidak hanya tahu dan trampil, tetapi juga perlu memahami dan menerapkan yang telah mereka pelajari, dalam proses pelatihan. Proses pelatihan dapat dilakukan oleh PMI Kota/Kabupaten maupun Unit PMR, sesuai kurikulum yang telah ditetapkan. Waktu pelaksanaan menyesuaikan dengan kalender pendidikan, berintegrasi dengan kegiatan-kegiatan tertentu, maupun waktu-waktu yang telah disepakati bersama antara PMI Kota/Kabupaten, fasilitator/pelatih, dan anggota PMR.

Materi pokok pelatihan PMR

Gerakan kepalangmerahan

Cakupan materinya antara lain sejarah, lambang, kegiatan kepalangmerahan, penyebarluasan prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional.

Kepemimpinan

Cakupan materinya antara lain bekerjasama, berkomunikasi, bersahabat, menjadi pendidik sebaya, memberikan dukungan, menjadi contoh perilaku hidup sehat.

Pertolongan Pertama

Cakupan materinya antara lain Menghubungi dokter/rumah sakit, melakukan pertolongan pertama di sekolah dan rumah, menolong diri sendiri.

Sanitasi dan Kesehatan

Cakupan materinya antara lain merawat keluarga yang sakit dirumah, perilaku hidup sehat, kebersihan diri dan lingkungan.

Kesehatan Remaja

Cakupan materinya antara lain Kesehatan reproduksi, Napza, HIV/AIDS.

Kesiapsiagaan Bencana

Cakupan materinya antara lain jenis bencana, cara-cara pencegahan, mempersiapkan diri, teman, dan keluarga menghadapi bencana.

Donor darah

Cakupan materinya antara lain kampanye donor darah, merekrut donor darah remaja, mempersiapkan diri menjadi pedonor, mengadakan kegiatan donor darah pada saat wabah demam berdarah atau setelah kejadian bencana.
Pada awal pelatihan seluruh anggota PMR akan mendapatkan informasi mengenai cakupan materi dan tujuan yang akan dicapai. Pada tahap ini pelatih maupun fasilitator mengidentifikasi anggota yang baru pertama bergabung dengan PMR, dan anggota yang melanjutkan keanggotaannya (misalnya dari anggota PMR Mula melanjutkan ke PMR Madya). Anggota yang baru bergabung akan mengikuti proses pelatihan sejak awal, sedangkan yang melanjutkan keanggotaannya maka dapat dilibatkan sebagai asisten untuk membantu teman-temannya memahami materi. Suatu sistem penghargaan, pengakuan, pemantauan, dan evaluasi tingkat pengetahuan, keterampilan, pemahaman, dan sikap dirancang dalam bentuk syarat kecakapan PMR.
Setiap materi dan kegiatan saling terkait. Ketika belajar siaga banjir, maka akan belajar juga tentang Pertolongan Pertama pada luka atau sakit akibat banjir (diare, demam, akibat terbentur benda keras, luka lecet), sanitasi dan air bersih, bagaimana menerapkan 7 Prinsip dan kepemimpinan jika memberikan pertolongan, cara-cara menyelenggarakan aksi donor darah untuk korban banjir, belajar kandungan gizi yang tepat jika akan menyumbang bahan makanan, bagaimana menyelenggarakan acara-acara untuk menghibur remaja dan anak korban bencana.

Tri Bhakti PMR

keterlibatan anggota PMR dalam berbagai kegiatan kepalangmerahan merupakan karya dan bakti nyata setelah mengikuti pelatihan serta pengakuan terhadap keberadaan dan kompetensi dalam meningkatkan kualitas anggota dan organisasi, serta memberikan jawaban atas berbagai minat bergabungnya remaja dengan PMI. Ada pun isi dari Tri Bhakti PMR adalah:
  1. Meningkatkan keterampilan hidup sehat.
  2. Berkarya dan berbakti di masyarakat.
  3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional.

Jumbara PMR

Jumbara atau Jumpa Bhakti Gembira PMR adalah salah satu kegiatan besar organisasi PMI disetiap tingkatan untuk pembinaan dan pengembangan PMR seperti halnya jambore pada organisasi Pramuka. Jumbara diadakan dalam setiap tingkatan PMI . Ada jumbara tingkat kecamatan, kabupaten/kota , provinsi dan Jumbara Nasional, di mana pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan PMI di wilayah yang bersangkutan.

Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional

Dalam PMR dikenalkan 7 Prinsip Dasar yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh setiap anggotanya. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama "7 Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional" (Seven Fundamental Principle of Red cross and Red Crescent).
  • Kemanusiaan
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah lahir dari keinginan untuk memberikan pertolongan kepada korban yang terluka dalam pertempuran tanpa membeda-bedakan mereka dan untuk mencegah serta mengatasi penderitaan sesama. Tujuannya ialah melindungi jiwa dan kesehatan serta menjamin penghormatan terhadap umat manusia. Gerakan menumbuhkan saling pengertian, kerja sama dan perdamaian abadi antarsesama manusia.
  • Kesamaan
Gerakan memberi bantuan kepada orang yang menderita tanpa membeda-bedakan mereka berdasarkan kebangsaan, ras, agama, tingkat sosial, atau pandangan politik. Tujuannya semata-mata ialah mengurangi penderitaan orang lain sesuai dengan kebutuhannya dengan mendahulukan keadaan yang paling parah.
  • Kenetralan
Gerakan tidak memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, ras, agama, atau ideologi.
  • Kemandirian
Gerakan bersifat mandiri, setiap perhimpunan Nasional sekalipun merupakan pendukung bagi pemerintah di bidang kemanusiaan dan harus menaati peraturan hukum yang berlaku di negara masing-masing, namun gerakan bersifat otonom dan harus menjaga tindakannya agar sejalan dengan prinsip dasar gerakan.
  • Kesukarelaan
Gerakan memberi bantuan atas dasar sukarela tanpa unsur keinginan untuk mencari keuntungan apapun.
  • Kesatuan
Di dalam satu Negara hanya boleh ada satu perhimpunan nasional dan hanya boleh memilih salah satu lambang yang digunakan Palang merah atau Bulan Sabit Merah. Gerakan bersifat terbuka dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah negara bersangkutan.
  • Kesemestaan
Gerakan bersifat semesta. Artinya, gerakan hadir di seluruh dunia. Setiap perhimpunan nasional mempunyai status yang sederajat, serta memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dalam membantu sama lain.